Total Tayangan Halaman

Senin, 08 Agustus 2011

Rusdy dan Cerita Sepakbola Gajah

 Almarhum Rusdy Bahalwan memang dikenal santun dan taat beragama. Selain itu, Rusdy juga memiliki cerita kontroversial semasa menjadi pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Ya, cerita itu tentang sepakbola gajah.

Cerita pahit sepakbola Indonesia itu terjadi di ajang Piala Tiger kedua di Vietnam, 25 Agustus-5 September 1998 silam. Saat itu, karena ingin menghindari tuan rumah Vietnam, Indonesia yang bentrok dengan Thailand bermain sepakbola gajah. Kedua tim sama-sama ingin menghindari kemenangan.

Skor waktu itu sebenarnya imbang 2-2. Namun di penghujung pertandingan, bek Timnas saat itu, Mursyid Effendi sengaja memasukkan bola ke gawang sendiri. Alhasil Indonesia kalah 2-3. Akibat aksi itu, kedua negara dikenai denda karena dianggap merusak permainan. Mursyid sendiri dihukum tak boleh tampil di even internasional seumur hidup.

Cerita ini tentu saja mencoreng nama baik Rusdy. Padahal setahun sebelumnya, Rusdy sukses membawa Persebaya juara Liga Indonesia. Namun apakah kesalahan itu patut dilimpahkan untuk Mursyid atau Rusdy seorang? Lantas, siapakah aktor di balik cerita sepakbola gajah itu?

Hingga saat ini, cerita sebenarnya mengenai sepakbola gajah masih menjadi misteri. Baik Mursyid atau Rusdy tak mau membeberkan, siapa dalang dari semua ini. Rusdy juga tak mau menceritakan kejadian sebenarnya ke sahabat sekaligus rekannya di Persebaya, Soebodro.

"Saya sempat tanya ke Pak Rusdy mengenai kejadian itu," kata Soebodro. Namun Rusdy menolak menjawabnya. "Sulit Bod aku jawabnya," kata Bodro menirukan ucapan Rusdy waktu itu.

"Dia nampaknya tahu saya akan bertanya begitu. Soalnya dia tahu kalau ada yang kurang benar, saya pasti protes," lanjut Bodem, sapaannya. Namun meski didesak, lelaki kelahiran 7 Juni 1947 itu tak mau mengungkapkannya.

"Sebenarnya sayang. Dia baru mengawali karier di Timnas dan harus mengalami kejadian itu," jelas Bodro.

Alhasil, hingga Rusdy berpulang, skenario sebenarnya mengenai sepakbola gajah tak pernah terungkap. Publik hanya tahu, akibat insiden itu Indonesia tetap gagal juara dan harus puas di tempat ketiga. Sedangkan di tubuh PSSI, Ketua Umum yang menjabat kala itu, Azwar Anas akhirnya mundur dan kedudukannya digantikan Agum Gumelar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar